Ricuh Unjuk Rasa di Kukar, Kepala Desa Dipukul Pendemo Bersenjata Balok
Pemicu kemarahan massa diduga terkait tuduhan terhadap Kepala Desa yang dianggap memfasilitasi masuknya Pelindo ke wilayah mereka. Padahal, menurut Arifadin, kehadiran perusahaan pelat merah itu merupakan mandat dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan dan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
“Bukan karena kami di desa yang mengundang,” tegasnya.
Rencana operasional kapal pandu sendiri disebut belum berjalan. Peluncuran layanan oleh Pelindo baru dijadwalkan dalam beberapa hari ke depan.
Arifadin menduga, para pelaku penyerangan adalah pihak-pihak yang merasa kehilangan potensi pendapatan dari jasa pemanduan kapal—yang selama ini menjadi sumber nafkah lokal namun dijalankan secara informal.
Arifadin menyebut, para pelaku kekerasan bukan warga Muara Muntai Ilir. Ia menilai serangan telah dirancang secara terencana dengan membawa alat pemukul dari luar daerah.
“Ini pengrusakan yang terencana. Mereka datang dari jauh bawa alat. Tidak ada satu pun dari delapan orang itu yang warga desa sini,” ujarnya.
Karena khawatir insiden serupa terjadi lagi dan proses hukum tidak berjalan, Arifadin telah melaporkan kasus ini ke kepolisian dan menunjuk pengacara untuk mengawal prosesnya.