Ribuan Guru di Kutai Barat Mogok Kerja, Tuntut Keadilan TPP
Kaltim, Kutai Barat – Sekitar 5.000 guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kutai Barat, Kalimantan Timur, menghentikan aktivitas mengajar selama tiga hari, 17–19 September 2025. Mereka menuntut kesetaraan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dengan pegawai struktural, aksi yang berpotensi melumpuhkan kegiatan belajar ribuan siswa.
Perwakilan Forum Komunikasi Guru Kutai Barat, Martin, menyebutkan sekitar 5.000 guru dari 151 sekolah terlibat dalam aksi tersebut. Mereka menuntut agar besaran TPP guru disetarakan dengan pegawai struktural.
“Kami minta keadilan dan menolak keras adanya pemotongan TPP di masa mendatang,” kata Martin, Kamis (18/9).
Menurutnya, perbedaan besaran tunjangan membuat guru merasa tidak sejahtera. Ia mencontohkan, tunjangan pegawai struktural bisa mencapai Rp5,7 juta setelah dipotong jaminan kesehatan, sementara guru hanya menerima sekitar Rp2,3 juta meski memiliki pangkat dan golongan yang setara.
“Para pejabat juga punya anak-anak yang diajar oleh kami. Seharusnya mereka memikirkan kesejahteraan guru, bukan hanya kesejahteraan mereka sendiri,” ujarnya.
Martin menegaskan, forum guru telah berulang kali menyampaikan aspirasi melalui rapat dengar pendapat dengan DPRD hingga audiensi dengan Bupati. Namun, tuntutan belum ditindaklanjuti. Jika hingga 19 September tidak ada keputusan, aksi mogok akan berlanjut.
“Bupati sudah menerima kami dengan baik, tapi tuntutan belum dipenuhi. Jika setelah mediasi tidak ada jawaban, kami siap menanggung segala risiko,” ucapnya.