Kadisdik Kutai Barat Kebut Selesaikan masalah Tuntutan Ribuan Guru

Ribuan guru di Kabupaten Kutai Barat menuntut kesetaraan tunjangan
Sumber :

Kaltim, Kutai Barat – Aksi mogok ngajar yang dilakukan ribuan guru di Kabupaten Kutai Barat, terus meluas. Kepala Dinas Pendidikan Kutai Barat, Bandarsyah, mengakui bahwa kesejahteraan guru adalah persoalan penting yang perlu diperhatikan serius pemerintah daerah.

Batik Dayak Kutai Barat, dari Aula Polres hingga Inisiasi Perusahaan

“Kami memahami keresahan teman-teman guru. Pemerintah juga ingin memberikan penghargaan yang layak sesuai dengan pengabdian mereka. Namun, sebagai pegawai pemerintah tentu kita juga punya keterikatan aturan,” ujarnya.

Bandarsyah menambahkan, saat ini pihaknya tengah mengkaji dan mengumpulkan data, melibatkan  Lembaga Administrasi Negara agar hasilnya adil dan bisa memangkas kesenjangan yang selama ini dikeluhkan guru.

Batik Dayak di Kutai Barat Bangkit Lewat Kolaborasi BEK dan Dekranasda

Diketahui, sebelumnya TPP guru di Kutai Barat berada di kisaran Rp3,5 juta. Namun sejak 2024, pada masa pemerintahan Bupati FX Yapan, nominalnya dipangkas hingga tersisa sekitar Rp2 juta lebih.

Pemerintah menegaskan, penyetaraan TPP tidak dapat langsung dilaksanakan dalam APBD Perubahan 2025 karena membutuhkan mekanisme hukum. Perubahan harus dilakukan melalui revisi Peraturan Bupati dan pembahasan bersama DPRD, serta mendapat fasilitasi dari Kementerian Dalam Negeri.

Dewan Adat Kutai Barat Imbau Warga Tetap Tenang di Tengah Gejolak Nasional

Saat ini dokumen APBD Perubahan 2025 sudah masuk tahap pembahasan di DPRD, sehingga penyesuaian tunjangan tidak bisa dilakukan tanpa revisi anggaran.