Guru Kutai Barat Menang Sementara, DPRD dan Pemkab Janji Perbaiki TPP

Ribuan guru di Kabupaten Kutai Barat menuntut kesetaraan tunjangan
Sumber :

Meski mogok sudah berakhir, sejumlah pihak menilai persoalan utama belum sepenuhnya tuntas. Pengamat hukum Universitas Mulawarman yang juga pengurus Serikat Pekerja Kampus (SPK), Herdiansyah Hamzah, menilai aksi ini menunjukkan adanya masalah mendasar terkait kesejahteraan guru.

Gempa Nabire Berpotensi Tsunami

“Yang jelas, aksi guru-guru di Kubar itu menandakan ada problem mendasar dengan kesejahteraan. Ada disparitas tajam antara TPP yang didapat pejabat struktural dengan guru. Lucu kan, guru dipaksa memberi kemampuan maksimal, tapi tidak ditunjang kesejahteraan yang memadai,” ujarnya.

Ia juga menyinggung ketidakadilan dalam alokasi anggaran.

Dua Pejabat Kaltim Ditahan dalam Kasus Korupsi Dana Hibah DBON Rp100 Miliar

“Apalagi ribut-ribut belakangan ini soal efisiensi, justru yang dikorbankan adalah guru. Sementara DPRD dapat fasilitas, tunjangan, macam-macam yang ibaratnya langit dan bumi dibandingkan dengan apa yang didapat guru,” tambah Herdiansyah.

Kritik tersebut mempertegas bahwa meski tuntutan jangka pendek guru sudah dijawab dengan komitmen APBD-P, ada pekerjaan rumah besar soal keadilan fiskal dan prioritas anggaran.

Kadisdik Kutai Barat Kebut Selesaikan masalah Tuntutan Ribuan Guru

Bagi ribuan siswa yang sempat kehilangan hak belajar, kembalinya guru ke kelas membawa harapan baru. Namun bagi publik, pertanyaan tetap menggantung, apakah kesepakatan politik ini akan benar-benar menjawab ketimpangan kesejahteraan atau hanya meredakan gejolak sesaat?