Polisi Selidiki Kelompok Pakaian Hitam dalam Ricuh Aksi di DPRD Kaltim

Aksi Unjuk Rasa di DPRD Kaltim
Sumber :

Samarinda – Polisi masih menelusuri keberadaan sekelompok massa berpakaian hitam yang muncul dalam aksi unjuk rasa di DPRD Kalimantan Timur, Kamis (1/1/2025). Kelompok ini disebut hadir lebih awal sebelum rombongan mahasiswa tiba di lokasi.

Empat Mahasiswa Unmul Jadi Tersangka Kasus Bom Molotov

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui secara pasti identitas kelompok tersebut.

“Terkait massa yang beratribut hitam yang sudah ada lebih dulu sebelum kehadiran massa aliansi mahasiswa, kami belum mengetahui secara pasti, namun tengah diselidiki oleh intelijen kami,” ujarnya.

Polisi Gerebek FKIP Unmul, 22 Mahasiswa Diamankan dan 27 Bom Molotov Disita

Ia menambahkan, massa berpakaian hitam itu sudah berada di sekitar lokasi sebelum rombongan dari Islamic Center tiba.

“Memang benar, tadi sebelum massa aksi yang berkumpul dari Islamic hadir, sudah terlebih dahulu ada massa aksi yang hadir dan melakukan pelemparan ke arah aparat yang melakukan kegiatan pengamanan tanpa orasi. Setelah itu mereka bergabung dengan massa aksi yang datang dari Islamic Center,” jelas Hendri.

Penutupan Alur Sungai Mahakam Berisiko, DPRD Kaltim: Prioritaskan Penegakan Hukum

Aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kaltim berakhir ricuh. Ribuan massa yang awalnya menyampaikan aspirasi dengan tertib kemudian dibubarkan paksa oleh kepolisian karena melewati batas waktu menyampaikan pendapat yang diatur undang-undang.

Akibatnya, massa melakukan perusakan fasilitas umum, merusak CCTV, baliho, membakar gerbang, hingga melempar bom molotov ke dalam gedung.

Kericuhan memaksa aparat menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon. Puluhan pengunjuk rasa sempat pingsan dan sesak napas akibat paparan gas, namun segera mendapat perawatan medis. Setelah negosiasi panjang, massa akhirnya sepakat membubarkan diri.

Kapolresta menegaskan, aparat akan mengusut tuntas pemicu kericuhan sekaligus mengidentifikasi kelompok berpakaian hitam yang diduga memperkeruh suasana.