Kontrak Dokter Honorer Tak Diperpanjang, Puskesmas Biatan Tutup Layanan IGD

Puskesmas Biatan
Sumber :
  • istimewa

Berau, Kaltim – Puskesmas Biatan Lempake yang terletak di Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur terpaksa menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Rawat Inap. Langkah ini diambil setelah tiga dokternya tidak lagi bertugas di Puskesmas tersebut.

Labuan Cermin, Destinasi Wisata Danau dan Hutan di Kabupaten Berau

Pelaksana Tugas UPTD Puskesmas Biatan Lempake, Slamet menjelaskan, sebelumnya di Puskesmas ini ada tiga dokter umum yang bertugas. Ketiganya kemudian tak lagi bertugas sehingga tak ada satupun dokter.

“Tiga dokter umum kami kosong,” ujar Slamet, Senin (20/1/2024).

UT Site Tenggarong Dukung Vokasi di Kalimantan Timur melalui program Sobat

Slamet menjelaskan, ketiga dokter umum tersebut tidak bertugas karena beragam alasan. Ada satu dokter yang berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau honorer yang tidak diperpanjang kontraknya. Dokter honorer ini belum dua tahun bertugas.

Dokter lainnya ada yang lulus tes CPNS dan bertugas di tempat lain. Sedangkan satu dokter lagi mendapat tugas khusus dalam program Nusantara Sehat dan tidak lagi bekerja terhitung tanggal 21 Januari 2024.

Presiden Prabowo Setujui Anggaran Pembangunan IKN Tahap 2 Rp 48,8 Triliun

“Dengan berat hati, pelayanan kami tutup,” kata Slamet.

Meski demikian, layanan kesehatan lainnya di Puskesmas ini tetap berjalan normal.Perawat di kamar pelayanan umum ditugaskan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada warga.

“Hanya IGD dan rawat inap saja yang tutup,” katanya.

Karena tak ada dokter umum tersebut, layanan IGD sementara ditutup. Sedangkan layanan rawat inap sulit untuk dimaksimalkan.

“Tidak ada tenaga kesehatan yang mumpuni di bidang penanganan medis gawat darurat. Untuk itu tambahan tenaga kesehatan secepatnya,” katanya.

Slamet mengakui memang sudah mendapat informasi soal penerimaan pegawai untuk tenaga kesehatan seperti dokter umum dan perawat. Hanya saja, belum ada kejelasan soal penempatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Lamlay Sarie, mengakui soal kekurangan tenaga dokter tersebut. Bahkan keputusan untuk menghentikan layanan ini merupakan tindak lanjut dari surat kementerian yang diedarkan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Berau.

“Kami sudah aktif mencari solusinya, tapi memang harus dijalankan dulu sementara ini,” kata Lamlay.