Abrasi Sungai Mahakam Picu Longsor di Kutai Barat, Relokasi Jadi Opsi Pemerintah
“Kami mengapresiasi kepedulian berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan yang bergerak cepat membantu. Kolaborasi seperti ini sangat penting dalam masa tanggap darurat,” kata Bupati.
Salah satu perusahaan yang turut serta memberikan bantuan adalah PT Bharinto Ekatama (BEK), anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM). Melalui tim Community Development, mereka menyalurkan logistik sejak pagi hari ke lokasi bencana.
“Sejak pagi kami sudah turunkan bantuan darurat berupa beras, mi instan, sarden, telur, dan kebutuhan pokok lainnya. Tim rescue dari TCM dan BEK juga ikut membantu proses evakuasi barang warga,” jelas Kristinawati, Community Development Head PT BEK.
Kristinawati menambahkan, untuk bantuan jangka menengah, pihak perusahaan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan perangkat kampung serta warga terdampak.
“Kami akan bicarakan lebih lanjut soal bantuan lanjutan, termasuk dukungan pemulihan jangka panjang,” ujarnya.
Mengingat tingginya risiko longsor susulan dan sejarah kejadian serupa di kawasan ini, BPBD Kutai Barat berencana menggelar rapat koordinasi untuk membahas opsi relokasi permukiman warga dari area rawan.
“Langkah ke depan harus lebih strategis. Relokasi bisa menjadi pilihan, tapi tentu harus melalui kajian mendalam dan kesepakatan bersama warga,” tegas Bambang Pramudito.