Peneliti Unmul dan YKAN, Temukan Anti Kanker dari Pakan Orangutan
Samarinda, Kaltim – Para peneliti kehutanan dari Universitas Mulawarman, Samarinda, bersama YKAN berhasil meneliti tumbuhan Macarangan Conifera yang memiliki potensi luar biasa. Tumbuhan ini tidak hanya memiliki kandungan antioksidan tinggi, tetapi juga diyakini mampu membantu melawan sel-sel kanker dan berpotensi menyembuhkan diabetes.
Menariknya, Macarangan Conifera ini juga merupakan salah satu jenis tumbuhan yang menjadi pakan bagi orangutan. Tim peneliti mengidentifikasi potensi tanaman ini setelah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis pakan orangutan.
“Awalnya kami tertarik dengan ratusan jenis tumbuhan pakan orangutan, apakah untuk menambah nutrisi atau menjadi obat penyembuhan. Orangutan dan manusia itu hampir sama, jadi kami mencoba meneliti kandungan apa yang ada dalam pakan orangutan,” kata peneliti sekaligus Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Irawan Wijaya Kusuma di Samarinda.
Semula penelitian itu memeriksa 120 jenis pakan, mereka mengecilkan fokusnya pada 60 sampel dan menemukan bahwa Macarangan Conifera memiliki kandungan yang sangat bermanfaat. Tidak hanya anti kanker, Macaranga Conifera ternyata sudah paten menjadi serum kecantikan untuk mencegah jerawat dan penuaan dini.
“Dari 60 sampel pakan orangutan itu kami lacak, kami mencari informasi kandungan tumbuhan itu, apakah ada kesamaan dengan kandungan obat yang dipasarkan untuk pengobatan. Hasilnya Canifora memiliki anti oksidan tinggi,” sebutnya.
Lebih lanjut, penelitian ini dilaksanakan bersama mitra di salah satu laboratorium di Kyushu University, Jepang. Tim peneliti membawa ekstrak Macaranga Conifera ke Jepang dan diuji langsung pada 5 jenis sel kanker.
Masing - masing, sel kanker hati (Sel HepG2), sel kanker usus besar/colon (Sel HCT-116 ), sel neuroblastoma (Sel SY-Sy5y), sel kanker payudara (Sel MCF-7) dan sel kanker serviks/mulut rahim (Sel HeLa).
Irawan mengungkapkan penelitian tentang Macaranga Conifera yang menunjukkan potensi sebagai anti-kanker dan anti-diabetes merupakan perkembangan yang menggembirakan dalam dunia kesehatan, tentunya bisa membuka peluang besar untuk pengembangan obat-obatan baru.
Pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi sebagai anti kanker dan anti diabetes, diperlukan penelitian lanjutan dan kontrol yang ketat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, jika hendak mengembangkan Macaranga Conifera menjadi obat-obatan atau produk herbal yang aman dan efektif.
Tumbuhan ini juga memiliki nilai ekologis yang tinggi karena menjadi pakan orangutan di Hutan Lindung Wehea, yang kaya akan biodiversitas dan habitat bagi satwa langka. Keberadaan Macaranga Conifera yang mudah ditemukan di daerah terbuka atau hutan yang baru dibuka membuatnya lebih mudah diakses.
Arif Rifki, spesialis konservasi spesies terancam punah YKAN, menyebutkan Macarangan Conifera adalah tumbuhan pionir yang banyak ditemukan di pinggir sungai atau di daerah hutan yang baru terbuka. Untuk mendapatkan Macarangan Conifera, manusia tidak perlu berkompetisi dengan orangutan, karena banyak tumbuh di mana saja.
“Macaranga Conifera adalah tumbuhan yang dihasilkan dari metabolisme hutan yang terbuka, atau karena lingkungan yang stres. Untuk mendapatkannya sangat mudah, dan tidak akan mengganggu kebutuhan orangutan, karena jumlahnya sangat banyak,” tutupnya.