Risma Cicip Ketela Lokal di Samarinda, Soroti Potensi Besar Pangan Non-Beras di Kaltim
Samarinda – Tri Rismaharini, Ketua DPP PDI Perjuangan, menyampaikan kekagumannya terhadap cita rasa ketela hasil panen petani lokal di Dusun Purwobinangun, Kelurahan Makroman, Samarinda, Selasa (22/7/2025) siang. Dalam kunjungannya yang didampingi pengurus DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur, Risma bahkan membandingkan langsung kualitas ketela Kalimantan dengan yang biasa ia temukan di Jawa.
“Ini manis sekali, lebih enak dari yang saya coba di daerah lain,” ujar Risma saat mencicipi ketela rebus yang disuguhkan warga.
Risma hadir dalam rangkaian syukuran rakyat atas selesainya pembangunan jalan usaha tani yang dikerjakan melalui mekanisme reses anggota DPRD PDI Perjuangan. Ia menyebut pangan alternatif seperti ketela menjadi salah satu jawaban atas tantangan masa depan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Ibu Megawati ini sangat paham dan sangat mengerti tentang pertanian,” ungkap Risma.
Risma pun menyoroti pentingnya mengembangkan konsumsi umbi-umbian sebagai pendamping beras. Ia menekankan bahwa beberapa negara maju pun sudah mengarah ke pola konsumsi serupa.
“Sekarang juga mereka sudah makan umbi-umbian,” tambahnya.
Menurutnya, tanah-tanah di luar Jawa seperti di Kalimantan sangat cocok untuk komoditas umbi. Hal itu, kata Risma, merupakan peluang besar yang bisa dikembangkan untuk ketahanan pangan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
“Tanah rata-rata di luar Pulau Jawa itu sangat mendukung umbi-umbian,” katanya.
Risma juga mengingatkan pentingnya memikirkan masa depan ekonomi Indonesia ketika sumber daya alam sudah tak lagi bisa diandalkan. Ia mengajak seluruh pihak mulai menggeser fokus pembangunan ke sektor pertanian, perdagangan, dan jasa.
“Kita harus menyiapkan masyarakat untuk someday, somehow, terjadi kekayaan alam itu habis,” jelas Risma.
Dalam diskusi bersama warga dan pengurus partai, Risma mengapresiasi inisiatif terkait pengolahan hasil panen seperti rencana pengadaan alat pengering pati. Ia menyayangkan masih adanya hambatan regulasi dari daerah terkait pengadaan alsintan.
“Itu sebenarnya kebutuhan riil,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menilai kehadiran Risma sebagai penyemangat bagi kader dan masyarakat. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi warga dalam acara yang digelar atas undangan masyarakat empat RT di Makroman.
“Jadi hari ini kami dari keluarga besar PDI Perjuangan sangat bangga sekali, senang,” ujar Ananda.
Menurutnya, kolaborasi warga dan partai dalam membangun jalan tani adalah bukti keberhasilan kerja politik yang berpihak pada rakyat. Ia menyebut gotong royong menjadi dasar yang terus diperkuat oleh seluruh kader di Kalimantan Timur.
“Kita syukuran bahwa Jalan Usaha Tani di Desa Purwobinangun ini hasil reses, hasil dari serap aspirasi pada saat reses satu tahun yang lalu,” katanya.
Ananda juga menyatakan bahwa hubungan PDIP dengan warga Makroman telah melewati batas formal politik. Kedekatan itu, menurutnya, sudah seperti hubungan keluarga.
“Rasanya bukan seperti pemilih yang dipilih. Rasanya seperti keluarga besar,” tandasnya.